Pertama kali dengar RoR (Ruby on Rails) ketika mengikuti seminar RoR di kampus saya dulu. Kalo dari penjelasan si pemateri dulu, RoR itu bahasa+framework yang “ajaib”, hanya dengan beberapa baris coding saja bisa membangun aplikasi. Waktu itu mata saya berbinar-binar melihatnya sembari berkata, “wow, keren ya..” Ketika saya masuk ke dunia kerja, jadi keingat kembali ama si RoR ini. Berhubung web perusahaan da minta diganti, timbul pemikiran untuk membangunnya dengan RoR, mengingat waktu itu googling2 nemu banyak web-web keren dibangun dengan RoR. Padahal waktu itu belum ngerti sama sekali.

Dan mulailah saya belajar Ruby sebagai permulaan.. sering x saya tercengang2 melihat Ruby memandang semua “stuff” sebagai objek. Sampai integer yang berdiri sendiri sekalipun bisa diperlakukan sebagai objek, misalnya saja dengan 10.times{} dan sebuah blok pun bisa diteruskan ke 10.times ini. Belum lagi loopingnya, ada banyak varian, disesuaikan dengan gramatikal bahasa Inggris, memudahkan sekali buat programmer dengan bahasa Inggris sebagai “bahasa ibu”-nya. Tapi hal itu justru membuat lebih banyak adaptasi untuk programmer lokal, makin banyak varian, makin banyak pilihan, makin banyak juga pertimbangannya. Itu baru dari segi bahasanya saja. Oh iya, FYI, saya belajar Ruby menggunakan e-book free dari programmer Ruby in Steel, Huw Collingbourne. Pertama saya mulai dengan Little Book of Ruby sebagai mukadimah, kemudian beralih ke Book of Ruby oleh pengarang yang sama. Dan saya sangat merekomendasikan buku ini buat para newbie yang ingin belajar Ruby karena sangat memberikan pencerahan dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Buku dan source code-nya dapat didownload di sapphiresteel . selain buku tentunya butuh interpreter untuk menguji coba jalankan program ruby-nya. Untuk newbie saya sangat merekomendasikan one-click installer yang bisa di download di sini. Kenapa saya prefer one-click installer? Karena di dalamnya udah lengkap dengan sciTE sebagai editor, irb (interaktif ruby) sebagai tempat coba2, dan fxri sebagai tempat coba2 plus dokumentasi untuk class, method, module yang merupakan bawaan ruby. For now, that’s it for Ruby.

Lalu bagaimana dengan Rails? Rails itu framework yang mempermudah pembangunan aplikasi web dengan Ruby. Rails itu sendiri juga dibangun dengan bahasa Ruby. Rails ini sebenarnya menyediakan template untuk membangun aplikasi, untuk kepentingan maintainance (dengan scaffolding), mediator dengan database (ini yang penting), dll. Saya lebih menekankan tentang mediator dengan database ini. Mediator ini membuat programmer tidak terjun langsung ke database, model akan mengenerate database sesuai dengan deskripsi kelas yang dideskripsikan di model. Jadi programmer tidak perlu memusingkan tentang database. Selain itu konsep MVC (Model, View, Controller) membuat pemisahan coding pada aplikasi. Khusus untuk tampilan dikelola di View, kemudian khusus untuk database (seperti yang saya sebutkan sebelumnya) dikelola di model, dan Controller berfungsi untuk memproses request dari client, meminta ke database (jika diperlukan), dan menampilkan hasilnya melalui view. Hal ini membuat pembangunan aplikasi menjadi sangat terstruktur.

Hampir 2 bulan saya belajar RoR ini. Sebulan pertama saya habiskan untuk Ruby. Selebihnya saya mencoba membuat implementasi dengan RoR menggunakan metode Agile Web Development. Banyak hal yang harus saya pelajari dalam sekali waktu. Tapi semakin saya menemukan pencerahan, semakin saya ingin mencoba masuk lebih dalam lagi.. and now I’m addicted to RoR. Do you want to be ‘me’ too?!

Advertisement